Pilihan Lokasi Lampau
6. Jl. Batu Merah, Kalibata, Jaksel (30/01/2010)
Update: Tanah sudah terjual, dikembangkan jadi town house 3 unit.
Informasi umum
Karakteristik fisik
Aksesibilitas
Fasilitas umum
Informasi umum
- Lokasi tanah (alamat): Jl. Batu Merah I/2, Kalibata (kalau dari arah pancoran di jl. Raya Pasar Minggu, kira-kira 1 km setelah pertigaan Taman Makam Pahlawan, belok ke kiri ke jl. Kalibata Timu. LAlu belok kanan di jl. PPN Karet).
- Luas tanah: 1.700 m2, SHM
- Pemilik tanah: Info dari teman Adi
- Harga tanah per m2: total bersih minta 4,5 M (kalau dihitung jatuhnya sekitar 2,65 jt/m2)
Karakteristik fisik
- Apakah penggunaan lahan saat ini? Ada bangunan tua 1 lantai sekitar 700 m2, ada kolam renang
- Apakah bebas banjir? Ya (ternyata punggung2an diagonal dengan rumah om Adi)
- Apa jenis vegetasi (tumbuhan) yang ada di tanah tersebut? Ada 4-5 pohon rambutan besar, sudah berbuah. Ada pohon kelapa. Pokokya adem banget
- Apa penggunaan lahan di sekitar lokasi? Perumahan komplek PPN Karet ukuran besar dan kecil dan ada perkampungan juga (terlihat dari ada tanah lapang yang dijadikan parkir dan lapangan badminton tepat di seberang lokasi). Kelihatan daerah ini mix-income.
Aksesibilitas
- Berapa jarak dari jalan raya terdekat? 800 m dari Jl. Raya Pasar Minggu
- Apa jenis dan trayek kendaraan umum yang melewati jalan raya terdekat? Metromini 604 dari pasar minggu lewat semanggi, sudirman, thamrin, sampai tanah abang
- Berapa radius ke jembatan semanggi? sekitar 6 km
- Berapa jarak ke halte/stasiun angkutan umum utama terdekat menuju pusat kota seperti Patas AC, Busway, KRL? Stasiun KRL Pasar Minggu Baru sekitar 400 m
Fasilitas umum
- Ada taman lingkungan luas 2500 m2 sekitar 200 m dari lokasi (di samping tanah lapang yang sekarang jadi lapangan parkir dan badminton di seberang lokasi)
- Jalan komplek PPN Karet sepi, anak-anak & ortunya bisa keliling2 naik sepeda.
- Ada mesjid sekitar 300 m dari lokasi.
- Ada SD Negeri juga berjarak jalan kaki
5. Jl. Kalibata Utara 6, Duren Tiga, Jaksel (22/11/2009)
Update: setelah di cek Dinas Tata Kota, peruntukannya adalah PHT (peruntukan hijau taman) - Tidak dilanjutkan.
- Lokasi tanah (alamat): Jl. Kalibata Utara 6 (dekat SLTP 238)
- Luas tanah: 1.150 (22 x 50 m)
- Status kepemilikan: Akta jual beli Camat Pancoran, Girik
- Harga tanah per m2: 1,8 juta/m2
- Hanya ada akses motor. Untuk mobil harus membebaskan rumah di depannya sekitar 100 m2
- Terpisah dengan rumah yang bisa menjadi akses dan kuburan wakaf dengan jl. Kalibata Utara 6
- Penggunaan sekarang untuk lapangan badminton, kebun & beberapa buang sampah
- Sudah ada tanaman keras seperti kecapi, bacang dll
4. Jl. Aminah, Bintaro, Jaksel (27/11/2009)
Update: Kabar 2 minggu kemudian, tanah sudah terjual.
- Lokasi tanah: Jl. H Aminah - Bintaro (Masuk dari sebelah Soto Kudus Blok M setelah keluar tol di Veteran, lewat komplek Depsos)
- Luas tanah: 2.000 m2, SHM
- Harga tanah per m2: penawar terakhir 1,25 juta/m2 (harus ada keputusan dalam 2 minggu)
- Harga NJOP (nilai jual obyek pajak): 1,1 juta/m2
- Peruntukan tata kota - Wisma Sedang, 2 lantai (Tapi terpotong jalan. Lihat peta tata kota yang diberi kotak merah).
- Penggunaan sekarang lapangan badminton dan kebun
- Ada pohon-pohon besar
- 1,2 km dari akes pintu tol JORR veteran
- Di pintu masuk ke Bintaro Jaya
- Angkutan umum metro mini ke Blok M
- Stasiun KRL harus bergerak mundur ke arah Pondok Ranji sekitar 3-4 km
3. Jl. Sumatera, Sudimara, Tangsel (18/05/2008)
Update: tidak ada kesepakatan & dirasa terlalu sprawling
- Luas 5.455 m2, SHM
- Harga penawaran =325 rb/m2
- Lokasi sekitar 10 menit dari jalan lingkar timur BSD (Polsek Serpong)
- Tanah ditanami singkon dan sayuran, relatif tidak ada tanaman keras yang jadi peneduh.
2. Jl. Rawa Kopi 1, Pangkalan Jati, Jaksel (18/05/2008)
Update: tidak dilanjutkan, karena terlalu jauh ke Transjakarta atau KRL
- Luas 2.850 m2, SHM
- Harga penawaran = 1 jt/m2 (tapi ada tanah seluas 5.000 m2 yang berlokasi lebih dekat ke jalan utama baru saja laku dengan harga 700 rb/m2)
- Lokasi di perbatasan DKI Jakarta dan Depok, tapi secara administratif masuk wilayah Depok.
- SUTET tidak perlu dikhawatirkan karena relatif jauh dari tanah.
- Tanah ditanami kebun rambutan dan pohon keras lainnya.
- Tanah yang berbatasan dengan lokasi masih kosong, jadi bisa untuk perluasan bila mau
1. Jl. M. Khafi 1, Ciganjur, Jaksel (25/11/2007)
Update 9 Februari 2008: Peruntukan Wisma Taman, KDB 10%.
Pada Pertemuan 3 diputuskan tidak dilanjutkan, karena KDB kecil sekali.
Alternatif lokasi di Jl. M. Kahfi I, Ciganjur, Jakarta Selatan (sekitar 5 km dari pintu barat Kebun Binatang Ragunan atau kalau dilihat di peta Jakarta sekitar 500 m dari pertigaan Jl. M Khafi I dengan Jl. Timbul).
Beberapa kelebihan dan kekurangan lokasi tsb.
Kelebihan
Kekurangan
Pada Pertemuan 3 diputuskan tidak dilanjutkan, karena KDB kecil sekali.
Alternatif lokasi di Jl. M. Kahfi I, Ciganjur, Jakarta Selatan (sekitar 5 km dari pintu barat Kebun Binatang Ragunan atau kalau dilihat di peta Jakarta sekitar 500 m dari pertigaan Jl. M Khafi I dengan Jl. Timbul).
- Luas sekitar 4.000 m2, berbentuk persegi, merupakan kebun tanaman keras.
- Terletak sekitar 50 m dari jalan utama (Jl. M. Kahfi I) dan memiliki akses sendiri ke jalan utama dan ada akses melalui jalan kecil di belakang.
- Pemilik menawarkan dengan harga Rp. 1 jt/m2 dengan pajak ditanggung pembeli. Harga NJOP sebesar Rp. 1,2 jt/m2.
- Pemilik menginginkan kepastian pertengahan Desember 2007.
Beberapa kelebihan dan kekurangan lokasi tsb.
Kelebihan
- Jarak 17 km dari Semanggi dan 5 km ke Jl. TB Simatupang
- Bebas banjir
- Mikrolet Pasar Minggu – Ciganjur lewat di Jl. M. Kahfi I
- Jarak 5 km dari halte busway Ragunan
- Dekat pool taksi express (tarif lama)
- Jarak 3 km dari Sekolah Alam Ciganjur
- Jarak 4 km dari RS Puri Cinere (4 km)
- Kawasan resapan air sehingga udara segar
- Sudah ada pohon keras besar seperti rambutan, nangka, sawo.
Kekurangan
- Kecamatan Jagakarsa merupakan kawasan resapan air dan pengembangan permukiman terbatas. Diperkirakan koefisien dasar bangunan sebesar 50%, koefisien dasar hijau 20% dan koefisien lantai bangunan 2.
- Profil jalan utama tidak lurus sebagaimana sering teramati di kawasan selatan jakarta yang berkembang secara alami. Sehingga ada potensi macet, tapi ada rencana pelebaran jalan.